Sekolah mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah bagian
seksi dana Medan Fonds,dan digunakan untuk perbaikan bangunan makhtab.Selesai
perbaikan makhtab perguruan dipindahkan ke jalan Jawa Pematangsiantar.Sekolah
tersebut dipercayakan kepada tenaga edukasi dari Medan sebanyak 3 orang Wanita
dan berjalan dengan baik hanya berjalan 3 kelas saja.Pada tanggal 21 Juli 1947
terjadi Agresi I Belanda , sekolahpun bubar dan beliaupun terjun ke medan
pertempuran.
Era Tahun 1949, orangtua bapak Giman Suwito mendirikan rumah
2 pintu dan oleh pak Giman Suwito memohon kepada orang tuanya agar rumah yang
dibangundijadikan kelas sekolah dan berusaha lagi mencari bantuan dari
pemerintah , karena ada bantuan ke sekolah-sekolah swasta yang per murid
sebesar Rp 5,- dan sekolah yang didirikan dinamakan SR Kampung Bantan
Pematangsiantar.Setelah bangunan yang dua
pintu selesai maka murid-murid
yang belajar di makhtab di pindah ke jalan Jawa No.31 dimana bangunan
berdiri.Walaupun masih sekolah darurat semakin lama murid-muridnya semakain
bertambah banyak , buku-buku pelajaran untuk mata pelajaran ujian Negara
diusahakan sedapat mungkin dan juga guru-guru bertambah dan pelajaran-pelajaran
semakin teratur,cukup disiplin dan sudah menjadi satu unit sekolah rakyat yang
lengkap karena akan menghadapi ujian negeri.Di era tahun 1950 – 1951 – 1952.
Pada saat yang sangat memerlukan pikiran dan tenaga
karena saat-saat itu diuji kelangsungan hidup berdirinya SR.SR Kp Bantan
mengirmkan 8 orang murid kelas terakhir untuk mengikuti ujian Negara.Beliau dan
guru bantu terus berusaha supaya murid-murid nantinya dapat berhasil menjadi murid-murid teladan
pada SR Kp.Bantan dan membawa nama baik sekolah yang keadaannya masih sangat
darurat.Setelah murid-murid SR Kp.Bantan berhasil lulus ujian Negara maka
beliau dan para guru-guru sangat optimis , SR Kp.Bantan akan berhasil mencapai
cita-cita kelak.Era tahun 1952 s/d 1955 SR Kp.Bantan telah dikenal ditingkat
kota Pematangsiantar dan Propinsi Sumatera Utara.Sejak tahun 1952 – 1953 dan
1954 SR Kp.Bantan meluluskan murid-murid untuk SMP/SGB dan hasilnya baik.Dengan
bantuan pemerintah bangunan sekolah pun bertambah menjadi empat lokal dan
permanen.Demikianlah , sekolah SR Kp.Bantan makin maju dan berkembang.Seiring
dengan berjalannya SR Kp.Bantan berubah nama menjadi Yayasan Perguruan Keluarga
yang didalamnya terdapat SD , SMP , dan SMA Yayasan Perguruan Keluarga.
0 comments:
Post a Comment